TRENDS

Fakta Di Balik Kantong Plastik Berbayar

Jumat, 22 April 2016
Fakta Di Balik Kantong Plastik Berbayar

Mulai tahun ini, ketika berbelanja di minimarket dan supermarket, kamu nggak lagi dapat kantong plastik gratis dan jika ingin menggunakan kantong plastik harus membayar. Aturan ini dikeluarkan pemerintah lewat Kementrian Lingkungan hidup dan Kehutanan, berbarengan dengan Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari.

Agar lebih paham tentang kebijakan ini, kamu harus mengerti tujuannya. Tentunya kebijakan kantong plastik berbayar ini bukan untuk mengambil keuntungan dari penjualan kantong plastik, tapi bertujuan menekan penggunaan kantong plastik di masyarakat sehingga sampah plastik yang dihasilkan akan berkurang.

Faktanya, Indonesia ternyata merupakan penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia! Fakta dari jurnal Science tersebut dipaparkan pada pertemuan American Association for the Advancement of Science tahun lalu. Duh, mengerikan sekali, ya…

Sadari Bahayanya

Di banyak negara lain sebenarnya aturan serupa sudah lebih dulu diterapkan. Denmark misalnya, mematok harga yang cukup tinggi untuk kantong plastik, kalau dirupiahkan sekitar Rp. 6.000. Negara tetangga Malaysia menetapkan harga Rp. 600 untuk kantong plastik. Sementara Hong Kong dan Taiwan, yang populer sebagai pusat belanja Asia, mengutip harga Rp. 800-1.000 untuk satu kantong plastik.

Dunia memang memberi perhatian yang tinggi kepada sampah plastik karena bahaya yang dapat ditimbulkannya:

  • Mengganggu kesehatan.
    Kantong plastik yang digunakan sebagai wadah makanan berpotensi mengganggu kesehatan, karena bahan kimia di kantong plastik dapat berpindah ke makanan. Di sampin itu, kantong plastik yang dibakar bisa mencemari udara dan menyebabkan gangguan pernapasan.
     
  • Terurainya sangat lama.
    Untuk terurai secara alami, satu kantong plastik saja kantong plastik yang diklaim ramah lingkungan tetap butuh waktu lama untuk terurai. Ketika terurai pun akan menjadi microplastic yang juga akan mencemari lingkungan. Tanah dan air akan teracuni, serta bukan mustahil dapat muncul gunung sampah plastik yang ‘abadi’.
     
  • Berefek samping pada perubahan iklim.
    Poduksi plastik menghasilkan emisi karbon (CO2) yang tinggi dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Seperti sekarang, Bumi terasa semakin panas karena efek rumah kaca.

 

Jangan Diam                   

Keikutsertaan semua orang dibutuhkan banget untuk menanggulangi bahaya sampah plastik. Yuk, lakukan aksi berikut ini:

  • Bergaya hidup ramah lingkungan, antara lain dengan membawa tas belanja sendiri ketika berbelanja. Bisa berupa tas kain, anyaman bambu, atau tas daur ulang.
  • Jadi relawan bagi gerakan yang berupaya untuk menekan penggunaan kantong plastik, misalnya di Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (dietkantongplastik.info).

Sekecil apa pun aksimu bisa membantu menyelamatkan Bumi dari bahaya ditimbulkan oleh kantong plastik. Yuk, mulai dari sekarang!